PESAN DARI SEORANG TEMAN SEJATI
Diantara
rekan – rekan Pramuka Indonesia, mungkin ada yang sudah tidak asing
lagi dengan apa yang akan tertulis dibawah ini. Namun, mungkin juga ada
sebagian lagi yang baru kali ini membaca pesan dari seorang teman sejati
kita dalam dunia kepramukaan ini. Apakah itu? Mari kita simak bersama :
Para Pramuka yang kucintai !
Jika kamu pernah melihat sandiwara “Peter Pan”, maka kamu akan ingat
mengapa Pemimpin Bajak Laut selalu membuat pesan – pesan terakhirnya
sebelum ia meninggal, karena ia takut tak sempat lagi mengeluarkan isi
hatinya, kalau tiba saatnya ia menutup mata nanti. Demikian halnya
dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum meninggal, namun saat itu
akan tiba juga bagiku. Oleh karenanya aku ingin menyampaikan sekedar
kata – kata perpisahan untuk meminta diri kepadamu. Ingatlah, bahwa ini
adalah pesanku yang terakhir bagimu. Oleh karena itu renungkanlah!
Saya telah memiliki kehidupan yang sangat bahagia dan harapanku mudah –
mudahan kamu sekalian masing – masing juga mengenyam kebahagiaan dalam
hidupmu seperti aku.
Saya yakin bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini
untuk hidup berbahagia dan bergembira.
Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang
menguntungkan ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju
kebahagiaan adalah dengan membuat dirimu sehat dan kuat, lahir dan
bathin sejak kamu masih anak – anak, sehingga kamu dapat berguna bagi
sesamamu dan dapat menikmati hidup jika kamu kelak telah dewasa. Usaha
menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyak
keindahan dan keajaiban yang diciptakan Tuhan di dunia ini supaya kamu
dapat menikmatinya!. Bersyukurlah dengan sesuatu yang telah kamu
dapatkan dan berbuatlah yang terbaik atas apa yang telah kamu dapatkan
itu.
Lebih baik melihat suatu hal dari sisi baiknya daripada dari sisi
buruknya. Cara yang benar untuk memperoleh kebahagiaan adalah dengan
membahagiakan orang lain. Berusahalah agar kamu dapat meninggalkan dunia
ini dalam keadaan yang lebih baik daripada ketika kamu datang. Dan
ketika tiba giliranmu untuk meninggalkan dunia ini, maka kamu akan
meninggal dengan hati bahagia karena ketika masih hidup kamu tidak
menyia-nyiakan waktumu, tetapi telah kamu gunakan dengan sebaik-baiknya.
Sedialah dengan cara ini, untuk hidup bahagia dan meninggal dengan
bahagia pula. Lekatkanlah niat ini senantiasa dalam janji/ Satya
Pramukamu, meskipun kamu sudah bukan anak – anak lagi, dan Tuhan akan
selalu menganugerahi pertolongan kepadamu dalam melaksanakan niatmu.
Temanmu,
Baden Powell of Gilwell.
Nah!!. Sekarang rekan sudah tahu bukan? Ya! Pesan diatas adalah pesan
terakhir dari Bapak Pandu Dunia kita yang ditemukan diantara kertas –
kertas Baden Powell, sesudah beliau meninggal pada tanggal 8 Januari
1941. Dengan mengingat pesan tersebut, semoga kita tidak lupa bahwa jiwa
kita adalah jiwa Pramuka yang akan senantiasa melekat sampai kapanpun
jua.
0 komentar:
Posting Komentar